Karimun - Jaman Now Tanjung Balai Karimun , Kota Tanjung Balai di Pulau Karimun Besar Kepulauan Riau Indonesia berada sangat dekat dengan daratan Asia, hanya terpisah belasan mil dari negara tetangga Malaysia dan Singapura. Letak Karimun yang strategis pada jalur pelayaran internasioal, antara Selat Malaka dan Laut Cina Selatan.

Kota Tanjung Balai Karimun


Tanjung Balai Karimun adalah ibukota Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau (kepri) dimana Pulau Karimun Besar secara keseluruhan merupakan salah satu wilayah perdagangan bebas dan Pelabuhan Bebas (free trade zone) yaitu Batam, Bintan, Karimun.



Pemerintah Kabupaten Karimun terus berbenah diri untuk memiliki potensi dan keunggulan komparatif sebagai daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di Karimun. Semua itu bertujuan untuk membangkitkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Karimun.

Sebagai daerah yang didalam kawasan Free Trade Zone dilakukan kegiatan ekonomi seperti perdagangan, maritim, industri, perhubungan, perbangkan, pariwisata dan didukung potensi sumber daya alam yang dimiliki seperti timah, batu granit, pasir laut tentunya akan memberikan kemudahan untuk berinvestasi.

"Lantas apa yang menarik di Karimun bagi Traveller?"

Karimun selain sumber daya alam yang kaya, Kabupaten Karimun juga mewariskan keberagaman budaya yang sangat unik dan berdaya tarik.

Nah, biar lebih mengenal lebih dekat tentang Tanjung Balai Karimun, ngga ada salahnya Saya akan mengekplorasi kota tanjung balai karimun, sejarah tanjung balai karikun, wisata tanjung balai karimun, apa dan bagaimana hiburan malam tanjung balai karimun,

Yuk! baca terus artikel selanjutnya

Tanjung Balai Karimun – Coastal Area


Tanjung Balai Karimun Tempo Doeloe (Sejarah Tanjung Balai Karimun)

Jaman doeloe, Karimun berada di bawah kekuasaan kerajaan Sriwijaya hingga keruntuhannya pada abad ke 13, dan pengaruh agama budha mulai masuk, hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti di Pasir Panjang, pada masa itu karimun sering dilalui kapal-kapal dagang hingga pengaruh Kerajaan Malaka, Perkembangan Islam mulai masuk tahun 1414 M.



Pada tahun 1511 M, Malaka jatuh ketangan Portugis, saat itu Sultan Mansyur Syah yang memerintah memberi larangan pada keturunan raja-raja untuk tinggal di Malaka dan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil, lalu muncullah Kerajaan Indrasakti, Kerajaan Indrapura, Kerajaan Indragiri, dan Kerajaan Indrapuri. Sementara itu, banyak rakyat Malaka yang berpencar dan tinggal di pulau-pulau yang berada di kepulauan Riau termasuk Pulau Karimun.

Sejak jatuhnya kerajaan Malaka dan digantikan perannya oleh kerajaan Johor, Karimun dijadikan basis kekuatan angkatan laut untuk menentang Portugis pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah I (1518-1521 M) hingga Sultan Ala Jala Abdul Jalil Ri’ayat Syah (1559-1591 M).

Sultan Mahmud Syah di Istana Lingga

Pada kurun waktu 1722-1784 M, Karimun dalam kekuasaan Kerajaan Riau-Lingga, dan Karimun berkembang menjadi daeran perdagangan terutama Desa Kundur dikenal sebagai daerah penghasil gambir dan penghasil tambang sampai mencapai puncak kejayaannya pada masa Raja Ali Haji.

Jauh sebelum ditandatanganinya Treaty of London (1824 M), Kerajaan Riau Lingga dan Kerajaan Melayu dilebur jadi satu sehingga semakin kuat dengan wilayah kekuasaan meliputi Kepulauan Riau, sebagian kecil wilayah Indragiri Hilir, johor, Malaka (Malaysia) dan Singapura.

Tahun 1911 M, Sutan Riau meninggal pemerintah Hindia Belanda menempatkan amir-amirnya sebagai District Thoarden dan Onder District Thoarden, pemerintah Hindia Belanda menyatukan wilayah Riau Lingga dengan Indragiri untuk dijadikan sebuah karasidenan yang dibagi menjadi duaafdelling, yaitu Tanjung Pinang dan Indragiri.


Post a Comment

Previous Post Next Post